POV Rasya "Ibu kenapa, lepas tanganku." Kulepas tangan Ibu yang terus menarikku menuruni tangga. Dua orang lelaki berwajah mirip yang satu menggendong Qila satunya lagi memainkan HP-nya langsung menatapku tak senang setibanya kami di ruang tamu. "Lebih baik kita pulang, Le. Mau apa di sini?" ucap Ibu dengan wajah berharap. Mau apa kata Ibu? Kutatap ibu dengan pandangan tak habis pikir. Aku masih suaminya. Kensap harus ditanya dengan pertanyaan aneh seperti ini? "Jangan bertingkah seolah kamu suka padanya, Le. Ibu dan bapak tak mau menyiksa kalian lagi. Biar ibu yang mengalah tak bersama Qila." Tatapan ibu tertuju ke arah Hanif yang mengajak Qila mengobrol. Bayi itu menanggapi dengan antusias. Tangan mungilnya memukul-mukul wajah Hanif. Lelaki itu tersenyum pada Qila lalu menatapku deng

