40

1711 Kata

POV Rasya Aku terperanjat bangun saat terdengar gedoran berulang dari arah depan ditingkahi suara Ibu. Aku segera ke kamar mandi, membasuh wajah untuk melenyapkan kantuk lantas menuju ruang tamu. Ibu menggelengkan kepala begitu pintu terbuka. Qila dalam gendongannya langsung mengulurkan tangan, wajahnya tampak riang dan tak sabar. Aku menggendongnya lalu mengikuti langkah Ibu yang berjalan menuju dapur, meletakkan rantang susun di meja. "Jam segini kok baru bangun, Le. Ibu buatkan sayur asam dan nasi goreng kesukaanmu. Ada ikan asinnya juga." Menatap ke arah kompor, aku menghela napas. Kenapa rasanya ada yang hilang? Seringnya kalau aku bangun, akan melihat si Bocah tengah memasak. "Kamu kok lesu begitu, to? Hidup itu dibuat senang, biar rejekinya lancar." Aku kembali menghela napas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN