36

1494 Kata

Aku terbangun keesokan harinya dengan kepala pusing karena semalam tak bisa tidur. Tangan spontan meraba-raba meraih HP saat mendengar bunyi notif. Ada banyak sekali pesan. Semuanya dari si manusia harimau. Aku menyentak napas saat membukanya, satu pesan yang sama dikirim berkali-kali. Pesanku yang dikirim ulang. Benar-benar menyebalkan. Kutahan diri agar tak membalas pesan Mas Rasya. Nanti bisa-bisa, ia mengejekku. Kuhela napas panjang saat teringat Qila. Sedang apa bocah itu sekarang? Kuraih pompa ASI dalam tas saat merasakan p******a memberat dan sakit. Ting! Pus. Kita bisa ketemu? Kita harus segera kerjakan naskahnya. Lebih cepat lebih baik agar bisa segera diterbitkan. Langsung kubalas pesan Mas Dewa. Besok, Mas. Aku di Tanggerang Iya Puspi. Kamu beneran mau lepas darinya? Bena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN