146:SAGA-REKONSILIASI

1279 Kata

“Assalammu’alaikum, Om,” sapaku pada Om Rasen. Angin pagi yang sejuk berhembus pelan, membawa aroma tanah basah setelah hujan. Suasana di taman belakang rumahnya terasa tenang, seperti tempat yang sudah lama menjadi pelarian Om Rasen dari hiruk-pikuk dunia luar. Sengaja aku mampir ke rumah ini dalam perjalanan menuju ZH. Bukan karena kunjungan Mama tadi, namun memang sudah aku niatkan dari jauh-jauh hari. Om Rasen menegakkan punggung, menoleh padaku. “Eh, Ga. Ngapain pagi-pagi?” “Saya bikin roti, Om. Banyak. Siapa tau Om mau coba.” “Mana?” tanya beliau seraya memindahkan sebuah pot ke pinggir taman. Sementara aku menyingsingkan lengan baju sembari celingak-celinguk mencari sarung tangan berkebun yang lain. “Dibawa Ante Rifa, Om,” jawabku. “Mau ngapain, Ga?” Sangkin fokusnya mencari s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN