Aku kembali ke kantor dan sama sekali tak terkejut mendapati Eylo masih berada di ruangannya. Seolah pemecatan yang kulakukan kemarin hanyalah kemarahan sesaat. Terdiam di depan ruangannya dengan sekretaris dan staf finance yang tak berani bersuara, aku menghubungi Direktur IT Department. “Eylo masih bisa akses komputer?” tanyaku tanpa tedeng aling-aling. “Tidak bisa, Bos.” “Jangan main-main Anda, Pak Reign!” “Ngapain sih gue main-main sama lo, Bos? Masih kurang bukti kalau gue di pihak lo? Trust issue lo tuh … duh, Bos! Ya Lord!” “Thanks kalau gitu,” jawabku dingin. Lalu, aku melangkah masuk ke ruangan Eylo. Entah apa yang dilakukannya di sana, di depan laptopnya. Pintu kantornya aku buka lebar, tak perlulah menjaga nama baik bajing4an tengik sepertinya. “Lo ngga paham bahasa manusia