Empat minggu yang lalu. SUV gue terparkir rapi, berhadapan dengan kafe yang dipenuhi pelanggan di jam makan siang. Kafe tersebut mengusung desain natural modern; dikelilingi jendela-jendela kaca berbingkai kayu, diterangi cahaya alam, dipenuhi meja-meja kayu yang berhiaskan bunga segar dalam vas sederhana di atasnya, serta hiasan-hiasan dinding yang berupa bunga-bunga atau sulur-sulur cantik. Dari sini, nampak jika suasananya begitu nyaman. Tak berlama-lama melamun, gue segera meninggalkan mobil. Gue melangkah masuk, aroma kopi yang menggugah selera langsung menggelitik penciuman, bercampur dengan wangi aneka masakan yang baru diangkat dari api. Di selasar samping yang ditata menjadi terowongan aestetik, Storm nampak tengah bicara di telepon. Dari gesturnya, sepertinya percakapan itu cu