Satu dari sekian banyak hari yang sangat kutunggu. Setelah dua bulan penuh kecemasan dan ketidakpastian, akhirnya aku akan menggendong Farah lagi, putriku yang selama ini hanya bisa aku lihat dari balik inkubator dan jendela kaca. Pintu ruang antara terbuka. Dari sini, aku bisa melihat Farah yang terbaring di atas ranjang bayi, tak lagi di dalam inkubator seperti sebelumnya. Tubuh mungilnya yang meski masih lemah, kini tampak jauh lebih bugar walaupun masih terhubung dengan beberapa alat medis yang menjaga stabilitasnya. Semua lelahku seolah hilang seketika, tergantikan oleh perasaan haru. Tak menunda waktu, aku segera mengenakan gaun steril, masker, sarung tangan, penutup kepala dan face shield. Perlengkapan yang wajib dikenakan selama berada di ruangan Farah. Tim medis sudah mengatur