168: SAGA-LELAH

1283 Kata

“Bapak?” Peony menyodorkan sebotol air isotonik ke arahku. Malam itu angin laut berhembus lembut, membawa aroma laut. Ini hari Kamis, dan esok hari libur. Kami tengah duduk di tepi pantai setelah meninggalkan rumah Eyang Adlar. Kediaman beliau berada di kawasan perumahan mewah dengan pemandangan pantai yang menakjubkan. Meski suasananya hangat dan nyaman, aku selalu merasa sedikit canggung setiap kali berlama-lama di tengah keluarga Mita. Setelah menyampaikan laporan temuan audit, aku memilih untuk segera pergi, membawa Peony bersamaku ke tempat ini. Aku menerima minuman itu dan menenggaknya hingga nyaris tandas. Di sampingku, Peony duduk lebih dekat, lalu merebahkan kepalanya di bahuku. Rasanya begitu menenangkan, namun di sisi lain, perasaan hampa masih menyelimuti hatiku. “Bapak cape

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN