“Kembalinya Saga sebagai pemegang saham mayoritas akan memutus d******i Mada dan membuka jalan untuk memperbaiki perusahaan yang hampir dirusak dari dalam ini,” sambar Aji. “Lo harus berani, Ga! Jangan gentar!” “Iya, Mas. Thanks.” “Kamu sekarang tinggal di Elysian Heights, Ga?” tanya Om Dirga ke Saga. “Iya, Pak. Belum lama sih, baru dua bulan belakangan.” “Kok ngga bilang saya?” “Biar dikasih diskon ya Papa Ga?” sambar Peony. “Biar dimahalinlah,” tanggap Om Dirga yang membuat kami terkekeh. “Enak aja digampangin,” ketus Om Dirga lagi. Saga hanya mengangguk, tak mengambil hati sindiran Om Dirga. Entah kesinisan itu tertuju ke mana. Apakah ke sikap Saga pada Mita dulu, atau karena sesuatu yang istimewa antara Saga dan Peony tak bisa kami abaikan. Tapi seingatku, sebelum kami memutuska