UNTOLD STORY: AGHNI

1423 Kata

Video call ponselku aktif, terhubung ke nomor Tristan, memperlihatkan suasana pasca akikahan Rui, putra kedua Saga dan Peony. Aku mengatakan demikian karena Farah pun putri Peony. Bukankah hubungan keluarga tak selalu karena darah? Tepat pukul 21:00 waktu Mangere. Dan aku tengah menikmati secangkir teh dan klepon yang kubuat berdua suamiku. Tentu, aku pun menikmati teatime ini dengannya, suamiku sekaligus pahlawanku. Seseorang yang membuatku meneguk banyak kebahagiaan. Kami duduk bersisian di living room, ditemani pemandangan taman samping. Saat ini, musim dingin tengah menyapa Auckland. “Sarah sudah berapa kali gendong adik Rui?” tanyaku. “Banyak, Dearma,” jawabnya dengan suara menggemaskan. Putri kedua dari sulung kami itu sungguh menduplikasi wajah Tristan, namun kulitnya serupa sang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN