26: ASUMSI

1280 Kata

Deni tak melangkahkan kaki ke dalam kamar perawatan Haya dikarenakan seorang hematologist tengah memeriksa keadaan sang ibu mertua kala ia dan Lia tiba di bangsal rawat inap. Deni bersandar di dinding bagian muka, sementara Lia sudah berada di samping Haya yang terbaring lemah. “Oke, nanti transfusi darahnya dibantu Suster ya?” “Baik, Dok,” jawab Lia. “Ada yang mau ditanyakan lagi?” “Ngga, Dok.” “Nanti info perawat saja kalau ada yang mau ditanya.” “Iya, Dok.” Sang dokter berputar hadap, melangkah keluar dari ruangan tersebut. Tepat saat ia melewati pintu, ia terdiam menatap Deni. Telunjuk pria itu terangkat, hal yang sama pun Deni lakukan. “Lo?” “Lo?” Keduanya tertawa. Mereka mengikis jarak kemudian, saling berpelukan singkat. “Lo di sini sekarang?” tanya Tyo, sang hematologist

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN