“Astaghfirullah! Umi!” Ujung kiri bibir Burhan nampak pecah, setitik darah muncul di sana. “Mau Abi mati?” “Mati aja! Umi mendingan jadi janda daripada punya suami tukang kawin! Madu Umi sudah tiga, Abi juga sudah janji ngga akan nikah lagi. Tapi ini apa? APA?” “Umi ….” “Cerai! Ceraikan Umi!” Lia, Meta dan Ian hanya bisa terdiam di posisi masing-masing, fokus menyimak drama ikan terbang di hadapan mereka. Bukan salah Lia kan? Lia sudah berusaha tidak bersinggungan dengan Burhan, namun entah mengapa sepertinya pria tua itu tak ada lelahnya mengganggu Haya – tentu saja Lia pun akhirnya merasa terganggu. “Abi ngga akan ceraikan Umi! Mi … Abi ngga jadi nikah sama Lia. Abi hanya ingin membantu, makanya Abi iyakan permintaan Haya.” “Ya Allah,” lirih Lia. “HEH BURUNG HANTU! KALAU BUKA