“Kak Lia kenapa?” tanya Diana, ikut bingung karena Lia yang tiba-tiba panik dan menangis seperti itu. Diana mencengkeram kedua tangan Lia, mencegah teman baiknya itu berkemas untuk entah apa. “Kak Lia stop! Tenang dulu, Kak. Ada apa?” Tangisan Lia justru semakin tak terkontrol. Air matanya tak lagi menitik namun mengalir deras. Ia membuka tas lainnya, lalu mengulurkan tangan hendak mengambil kamera yang akan disimpan di sana. Di saat yang sama, Diana mencegah Lia. Ia mencengkeram kedua pergelangan tangan Lia, memaksa Lia agar menatapnya. “Kak? Ada apa?” ulang Diana lagi. “Gue harus ke Ibu,” jawab Lia di tengah isaknya. Sebenarnya, ucapannya itu nyaris tak jelas terucap. "Sayang? Ada apa?" Lia sontak menoleh, begitu pun Diana. Deni baru saja masuk ke kafe itu bersama Andra yang berja