Haya memberi beberapa syarat. Termasuk menunggu hingga Heidi bisa pulang, melaksanakan akikah untuk cucu pertamanya itu, barulah urun rembug keluarga … jika keduanya masih tertarik untuk memulai lembaran baru bersama. “Oke. Aku bisa paham,” ujar Wisnu. “Kan Mas belum dengar syarat aku apa,” balas Haya. “Apa memangnya?” “Kalau kita jadi nikah ….” “Jadi!” potong Wisnu. “Mas iiih, bisa ngga sih dengarin aku dulu?” “Bisa.” “Mas tuh dari lahir ngeselin ya?” Wisnu malah tergelak. “Aku udah bisa ngomong belum nih? Jangan dipotong tapi. Bikin malas lanjut.” “Iya, ngomong aja. Aku ngga motong. Ngga bawa pisau.” Haya akhirnya tertawa. Ia menampar pelan lengan pria di sampingnya. Tangan itu Wisnu raih, ia genggam hangat dan letakkan di atas pangkuan. Seraya tersenyum hangat, W