Bab 30. Marah

1162 Kata

“Ibu sakit sejak beberapa tahun lalu, tepatnya saat aku memutuskan pergi ke London.” Rinjani dan Garran keluar dari ruang dimana Ibu Rinjani dirawat. Entah kebetulan atau mungkin karena rumah sakit tersebut merupakan salah satu yang terbaik di jakarta yang kerap menjadi pilihan untuk pengobatan penyakit serius. “Akhir-akhir ini sering kumat.” Mereka berjalan beriringan di lorong. “Dia sangat ingin bertemu denganmu, untungnya hari ini keinginan itu terkabul. Makasih sudah menyempatkan waktu menjenguk Ibu, dia pasti sangat senang.” Rinjani tidak berbohong, Garran bisa melihatnya sendiri bagaimana raut bahagia yang terpancar di wajah ibunya. Mereka sempat berbincang sebentar, namun karena kondisi yang masih lemah dan butuh banyak istirahat, Garran pun segera pamit keluar. “Sebel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN