13

1165 Kata

Meja panjang itu memantulkan cahaya lampu kristal yang menggantung angkuh di langit-langit. Peralatan makan perak tersusun rapi, kain serbet dilipat dengan presisi. Bagi Sekar, suasana ini terlalu megah… terlalu mengingatkannya bahwa dirinya kini duduk di meja orang asing, bukan meja makan biasa. Namun, hal yang membuat hatinya tercekat adalah—di antara ragam menu asing yang tertata, ada juga beberapa makanan kesukaannya. Tumis jamur pedas, ikan gurame bakar kecap, bahkan sup ayam sederhana yang sering ia buat untuk Rana. Entah kebetulan atau memang ada seseorang yang sengaja memesan. “Mama, enak banget, kayak masakannya Mama!” Rana berseru riang, mulutnya belepotan saus, sama sekali tak peduli dengan aura tegang di sekeliling. Anak kecil itu mengunyah dengan lahap, membuat beberapa pela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN