Darren menatap kasihan pada istrinya. Wajah Jessi biru akibat tamparan dari dua wanita jalang itu. Ia ingin sekali, menjebloskan kedua wanita itu ke dalam penjara, kalau tidak karena Jessi yang melarang dirinya, mungkin Darren sudah menjebloskan kedua wanita itu. Istrinya sering bersikap acuh tak acuh, namun memiliki hati baik membuat Darren makin cinta pada istrinya. "Kita bawa ke rumah sakit. Biar dokter menberimu obat," ucap Darren, supaya Jessi mau ke rumah sakit. Jessi kembali menggeleng. Ia tidak apa-apa, paling dua atau hari lagi luka akan sembuh. Hanya perlu dioleskan salep dan kompres dengan air dingin. "Aku tidak mau ke rumah sakit." Darren mendesah kasar. Istrinya sangat keras kepala, tidak mau dibawa ke rumah sakit, padahal wajah Jessi akibat tamparan dari dua wanita itu l