52

1666 Kata

Lampu-lampu temaram klub malam itu tak mampu meredam aura panas yang ikut masuk saat dua pria dengan aura tamoan dan gelapnya melangkah masuk. Bhaskara dan Bara. Satu berdarah dingin, satu lagi beringas. Kombinasi maut yang membuat siapa pun yang melihat mereka malam itu langsung tahu: badai besar akan datang. Begitu memasuki lorong dalam klub yang dipenuhi aroma alkohol dan parfum mahal, para anak buah Bara yang berjaga langsung menunduk hormat. Tak satu pun berani menatap mata Bhaskara. Pria itu berjalan cepat, bahunya kaku, rahangnya mengeras, dan matanya menyala—penuh dendam yang mendidih. “Di mana dia?” suaranya rendah, namun menggema bagai gelegar. “VIP 6, Tuan,” jawab salah satu staf dengan suara tercekat. “Good,” Bara menepuk pundak anak buahnya santai. “Siapkan backup, tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN