Setelah emosi mereka mereda, pria itu hanya menggenggam tangan istrinya dan membawanya ke ruangannya di lantai eksekutif. Tak banyak bicara, hanya tatapan hangat penuh permohonan maaf. Sesampainya di dalam, Bhaskara membuka jasnya, meletakkannya di sandaran kursi, sementara Diajeng hanya menatap sekilas sebelum meletakkan tasnya di sofa tamu. Kini mode profesional menyala. Diajeng menarik kursi dan duduk di meja kerja tambahan miliknya. Sebagai sekretaris pribadi sekaligus istri CEO, ia tahu batas profesionalitas yang harus dijaga. Dan Bhaskara? Ia paham betul. Maka pria itu hanya menatap sekilas sebelum kembali fokus ke laptopnya. Diajeng membuka tablet kerjanya, membuka folder keuangan dan menelusuri laporan dari tim divisi finansial. Hening. Hanya suara ketikan, dan hembusan AC rua

