Lorong lantai executive kantor Bagaskara Group siang itu mulai lengang setelah rapat panjang selesai. Bhaskara melangkah dengan langkah pasti, menyusuri koridor sambil mengecek ponselnya—sebuah pesan singkat dari Diajeng membuat sudut bibirnya melengkung tipis. Namun perhatiannya teralihkan ketika seseorang melintas dari arah berlawanan. “Mita,” panggilnya singkat. Langkah Mita sontak berhenti. Ia menoleh cepat, lalu merapikan blouse kerjanya. “Pak Bhaskara, selamat siang.” “Siang.” Bhaskara menghampiri, tubuh tinggi dan postur tegasnya membuat Mita langsung berdiri tegap. Tapi bukan ketegangan yang Mita rasakan, lebih kepada karisma besar yang selalu terpancar dari pria itu. “Besok kamu ikut saya visit ke site Karangjati. Maven juga ikut,” ucap Bhaskara langsung pada intinya. “Eh, sa

