Hening menyelimuti William dan Thania selama beberapa detik. Kilat mata William mengisyaratkan sebuah tanya, apakah dia boleh menerima telepon dari Lucy atau tidak. Thania yang menangkap sinyal itu akhirnya berkata, “Terima dulu teleponnya sana. Siapa tahu penting.” “Kau tidak keberatan?” “Tidak,” jawab Thania singkat. Thania sebenarnya hanya menutupi rasa tidak nyamannya. Hatinya masih bertanya-tanya entah apakah William dan Lucy masih berhubungan. Kemesraan yang ditujukkan selama beberapa minggu oleh William membuatnya melupakan masalah itu. William berjalan keluar kamar Thania lalu menjawab telepon itu. Tak berapa lama, ia kembali. “Lucy mengajakku makan malam. Aku bilang ada kau di sini dan dia mengerti.” “Kau tak perlu menjelaskannya padaku. It’s okay.” Thania tidak melih