PART. 54

858 Kata

Aska sudah membawa Asifa ke dokter. Asifa tidak diijinkan terbang, karena itu akhirnya Aska pergi ke Jakarta hanya dengan Asila saja. Tentu kepergian mereka tidak memberitahu Revan. Kalau putra Asma itu tahu Asila pergi, pasti dia merengek minta ikut. Aska dijemput oleh Arka, dan Dara di bandara, mereka pergi bersama ke rumah duka. Di dalam perjalanan menuju rumah duka. "Kenapa kalian tidak mengadakan resepsi, Aska?" Tanya Arka. "Tidak perlu, Paman. Yang pentingkan sudah sah, secara hukum agama, dan secara hukum negara." "Acara empat bulanan kehamilan Asifa juga kenapa tidak mengundang keluarga besar, Aska." "Penghematan," sahut Aska diiringi gelak tawanya. Arka juga ikut tertawa. "Aku tahu, semua pasti untuk menjaga perasaan Bang Adam, iyakan?" Tanya Dara yang duduk di belakang bers

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN