Pagi ini, seperti biasa, keluarga Raka, termasuk Asma sekeluarga, sarapan bersama. Hanya Asifa yang tidak bisa ikut sarapan, karena ia tidak bisa bangun pagi. Setiap pagi, ia didera rasa pusing, dan mual, apa lagi kalau melihat cahaya matahari. Tapi, ia memaksa Aska agar ikut makan bersama yang lainnya. Kalau Aska tidak mau, ia mengancam Aska, kalau ia tidak akan mau diulek lagi oleh suaminya. Ancaman yang lucu, dan Aska tahu, kalau Asifa tidak akan tega melakukan itu. Tapi, Aska tidak ingin terlalu sering berdebat dengan Asifa, takut Asifa menangis, yang berujung ia akan kena marah Nini, dan Ammanya. "Setelah sarapan, antarkan sarapan untuk Asifa, Aska." "Dia bilang, nanti bisa mengambil sendiri, Amma." "Kasihan juga dia, ngidam sampai seperti itu. Kamu jangan lupa untuk membawa Asif