Bab.72 Sadar Dari Koma

1028 Kata

Dimanakah ini? Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku seperti terdampar di hamparan padang luas tak bertepi. Begitu damai, tanpa sedikitpun beban ataupun sakit yang aku rasakan. Di antara hembusan semilir angin, sayup aku sering mendengar suara anak kesayanganku itu memanggilku papa. Tapi bukankah itu mustahil, iya kan? Selama ini aku sudah merasa puas bisa dekat dengan Cello, meski juga harus merasakan sakit setiap kali mendengarnya memanggil Bang Abi ayah. Sedangkan aku yang ayah kandungnya terpaksa harus terima dipanggil om oleh anakku sendiri. Aku tak berhak untuk meratap, sedangkan memiliki Cello saja merupakan sebuah keajaiban yang luar biasa bagiku. Tadinya aku pikir akan menghabiskan seumur hidupku dengan kesepian seorang diri. Aku hanya bisa pasrah seandainya waktu itu Sasha benar b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN