Bab.70 Papanya Cello

1520 Kata

Sasha berubah, itu terlihat jelas oleh Abimanyu maupun yang lain. Dia jadi lebih banyak diam, sesekali mereka memergokinya sedang melamun dengan air mata yang mengalir keluar. Seperti sekarang ini, setelah memuntahkan lagi sarapan yang baru saja dia makan, Sasha duduk menyandar di atas ranjang pasien. Matanya menatap kosong ke luar jendela dengan kedua tangannya bertautan saling meremas. Abimanyu hanya bisa menghela nafas, dia takut kejadian itu akan meninggalkan trauma tersendiri bagi istrinya. Bagaimana tidak, bahkan semalam Sasha tidak bisa tidur nyenyak. Istrinya itu sempat tiba tiba terbangun dengan nafas memburu, setelah berteriak memanggil nama Aksa. "Yang …" Pelan pelan Abimanyu meraih tangan istrinya. Dengan sedikit terkejut Sasha menoleh, dia hanya terdiam saat suaminya duduk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN