Bab.85 Cello Kecelakaan

1114 Kata

Ada Bang Abi di rumah hari ini. Dia akhirnya tepar juga setelah seminggu terakhir selalu lembur hingga larut malam. "Bangun Bi, makan siang dan minum obat dulu!" Aku mengusap pelan bahunya, perlahan matanya mulai terbuka dan tersenyum menatapku. "Suapin," rajuknya manja. "Idih, nggak mau kalah manjanya sama Cello kalau lagi sakit." cibirku. "Sekali kali, Yang." "Sering juga tidak apa apa, kalau kamu tidak malu sama anak anakmu." sahutku. Bang Abi tertawa terkekeh sambil berpindah tiduran di pahaku. Aku meraba dahinya untuk memastikan dia tidak demam lagi. "Sudah baikkan?" "Sudah," jawabnya singkat. "Bandel sih, badan dan pikiran diforsir terus untuk kerja." gerutuku kesal. Padahal sebelumnya sudah aku ingatkan berkali kali untuk tidak terlalu capek. Dia menarik turun tengkukku d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN