"Makan dulu sarapanmu, Sha!" Entah sudah berapa kali Aksa meminta Sasha untuk makan, tapi ibu dari anaknya itu tetap saja menggeleng. Wajahnya yang semakin terlihat pucat itu tak urung membuat Aksa khawatir. "Nanti saja, aku belum lapar." tolaknya. Mereka masih duduk menunggu Cello yang tertidur pulas. Sasha menghela nafas, rasa bersalah seakan menghimpitnya setiap kali melihat perut anaknya yang terbalut perban. "Aksa ..." "Hm ..." "Apa kali ini aku juga sudah salah menjatuhkan pilihan?" tanya Sasha lirih. Aksa tidak langsung menjawab, pandangannya kembali beralih menatap wanita cantik di hadapannya yang tampak lelah dan kurang tidur itu. Ada sakit yang meremas pelan hatinya melihat Sasha yang sekarang rapuh. Bohong kalau dia tidak kecewa dan marah pada Abimanyu yang sebelumnya sud