Saat itu, Jessica merasa sangat marah. Di ruangan kelas yang sudah sepi itu, Jessica menyerakkan apa saja yang ada di kelas. Vas bunga pecah, meja tumbang, kursi pun di lempar ke sembarang arah hingga mengakibatkan ruangan menjadi sangat berantakan. Jessica menjerit, meluapkan emosi. Keringatnya membasahi wajah. Bagaimana ia tidak muak? Ada seseorang yang berani melaporkannya ke dekan tentang apa yang sudah ia lakukan, nama baiknya pun terancam. "Gila, bisa-bisanya orang itu ngelaporin gue? Berani banget dia. Awas ya! Nggak akan gue biarin dia hidup tenang. Dia juga harus merasakan hukuman yang setimpal," kesal Jessica bicara sendiri, tangannya meremas kursi yang baru saja dia pegang. Tak lama ia kembali mendapat telepon dari dosen, mengatakan bahwa ia dipanggil oleh dekan. Dengan pe