Tegar

1415 Kata

Malam itu, tepatnya pukul sepuluh malam, Musa baru pulang. Ia memasuki rumah.  Langkahnya gontai, sambil bersiul diiringi senyuman lebar. "Eh, Mas Musa baru pulang? Duh, gimana cara ngomongnya ya?" Tika yang baru saja muncul dari ruangan lain, tampak bingung untuk memulai pembicaraan. Musa mengangkat alis. "Ada apa? Ngomongnya jangan setengah setengah!"  Tika menggaruk kepalanya. "Begini loh Mas, jadi tuh anu...” “Hmm… Kayaknya hidungmu ini memang perlu diketuk pakai termos.”  Musa hampir saja mengetukkan kepalan tangannya ke ujung hidung kecil Tika. Yang diancam terdiam sambil mengelus hidung.   “Buruan ngomong!  Aku capek, mau langsung tidur!  Mau nemuin Moza, dia pasti udah tidur kan?” ucap Musa bersemangat. “Nah, itu.  masalahnya itu loh, Mas.  Non Moza…” “Moza ngapain?” Musa m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN