Sepulang dari Korea, aku dan Dila langsung disibukkan dengan setumpuk pekerjaan. Dila jadi resign setelah sebelumnya dia membereskan pekerjaan yang tersisa. Aku juga sudah mencari orang baru, dan beruntungnya aku mendapatkannya dengan cepat. Meski Dila sudah resign, dia masih sesekali menghubungi Agus. Dia bilang, dia senang membantuku walaupun pekerjaannya mengurus toko juga menguras waktu dan tenaganya. Sebulan penuh setelah bulan madu kami hanya disibukkan dengan pekerjaan, benar-benar hanya pekerjaan. Rupanya, usaha kami ketika bulan madu belum membuahkan hasil. Dila kembali datang bulan, dan aku tahu kalau Dila sebenarnya kecewa. Aku mencoba menenangkannya kalau waktu kami masih banyak. Malah kataku, sebenarnya ada bagusnya saja Dila belum hamil. Itu artinya, kami masih diberi wak