Dila masih saja menangis di ruang tengah. Sejak Ken hilang dan kami belum berhasil menemukannya, tangisan Dila sama sekali belum berhenti. Saat ini aku sudah menghubungi Aldika dan Farhan untuk membantu karena tidak mungkin bagiku lapor polisi mengingat kejadiaannya baru saja terjadi. Tadi, begitu aku dan Dila tidak menemukan Ken di jok belakang, kami langsung kembali ke apotek. Kami sudah bertanya pada penjual jagung bakar dan penjual wedang ronde yang ada di sana, tetapi mereka semua bilang tidak ada yang melihat Ken. Salah satu pembeli justru ada yang mengatakan kalau dia melihat dua anak kecil, salah satunya membawa kardus dan mereka berjalan ke arah timur. Aku rasa salah satu dari dua anak kecil itu harusnya Ken, tetapi aku juga belum yakin seratus persen. Aku sudah menyusuri jala