75. Garis Dua

1521 Kata

Dila sudah berhenti menangis, tetapi dia masih terlihat enggan melepas Ken dari pelukannya. Ken masih dia peluk di pangkuan sampai anak itu terkantuk-kantuk. “Maafin Ken, ya, Ma?” meski dengan mata merem-melek, Ken sedari tadi tak henti-hentinya meminta maaf. Sejak di mobil aku sudah menyuruhnya untuk segera minta maaf ke Dila begitu nanti sampai rumah. “Iya, sayang. Yang penting lain kali Ken bilang ya, kalau mau pergi-pergi? Jangan ngilang gitu aja, Papa sama Mama khawatir.” Ken mengangguk. “Iya, Ma, janji.” Mereka kembali berpelukan dan aku merasa seolah dunia hanya milik mereka berdua. Dila bahkan lupa menanyakan kronologi bagaimana aku menemukan Ken. Dia tadi hanya langsung menangis begitu Ken datang bersamaku. Ken hilang Dila menangis, Ken ketemu pun Dila juga menangi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN