“Mas,” lenguh Marsha, Keilana benar-benar menikmatinya seperti menikmati es krim, disapukan lidahnya ke atas dan ke bawah, benar-benar sampai bawah dan terus naik ke atas lagi, sesekali digigit kecil daging tumbuh yang mencuat itu. Lalu dilesakkan lidahnya, dia terus melakukan itu hingga Marsha merasa hasratnya terombang ambing. Keilana tak pernah berhenti menikmatinya. Sesekali dia menusukkan hidungnya untuk menghirup aromanya yang membuatnya b*******h dan menghapalnya dalam ingatannya. “Mas, sudah, ehmmm, aku mau keluar,” ujar Marsha. Bukannya berhenti, Keilana justru semakin memperdalam lumatannya, dilesakkan jarinya ke dalam liang gairah itu. Marsha tersentak dan terus meracau. “Enak banget, Mas, enak banget,” ujarnya sambil memejamkan mata, diremas rambut Keilana dan semakin didoro