"Pak, boleh aku buatin bapak kopi?", tanya Yura memastikan. Sungguh Yura sangat ingin menjadi istri yang bisa melayani suaminya. Yogi berpikir sejenak sebelum menganggukkan kepalanya. Nathan sudah tidak menangis. Bocah itu sedang di gendongan papanya sembari memeluk leher papanya dengan erat. Yogi akan mencari tau apa penyebab anaknya nangis kejer. Sepertinya benar kata Yura. Kalau tidak mungkin mimpi buruk biasa sampai segitunya. "Ayo ucapkan lagi, papa!" titah Yogi. Makin lama Nathan makin lancar bicara. "Papa ..." ucap Nathan dengan nada menggemaskan. "Mama!" titah Yogi lagi. "Mama ..." Yogi menciumi pipi anaknya dengan gemas. Yura meletakkan kopi di depan suaminya. Saat ini mereka tengah duduk di ruang makan. Sarah sedang ngambek dan tidak mau berbicara dengan siapapun. H

