Karma Menyakitkan

1422 Kata

“Dia … Dia!” Willa menunjuk punggung Qai yang berlalu meninggalkan restoran dan tenggelam di balik pintu. “PECAT DIA DARI GLORY!” Hera yang masih tercenung dengan perlakuan Qai yang mengusap puncak kepalanya itu, seketika terkejut mendengar teriakan sang oma. Apa yang Qai lakukan sehingga Willa meminta Lingga untuk memecat Qai dari perusahaan. Sedangkan yang Hera tahu, kinerja Qai sangatlah baik dan termasuk karyawan yang paling diunggulkan di Glory. “Memangnya, mas Qai salah apa, Ma?” tanya Hera kepada sang oma. “Dia termasuk karyawan terbaik di perusahaan, tanpa sebab musabab yang jelas, kita gak bisa memecat dia seenaknya.” Bagaimanapun juga, Hera ingin tetap melihat dan bertemu Qai setiap harinya. Hera yakin, dengan perlahan ia mampu menyingkirkan dan mengganti posisi Rumi tidak lama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN