Akhirnya, hal itu terjadi juga. Pagi-pagi sekali manajer HRD menelepon Qai untuk mengajukan banyak tanya penuh kebingungan, karena pemecatan yang ada. Pria itu hanya diberi perintah untuk memproses segala hal terkait pemecatan Qai, tanpa diberi tahu alasan yang ada di baliknya. Namun, Qai yang sudah menebak-nebak hal tersebut tidak lagi merasa kaget. Ia sudah mempersiapkan diri dan rencana yang hampir sempurna. Meskipun Qai tidak lagi berada di Glory, ia masih memiliki Rumi dan beberapa orang lain yang bisa ia percaya, untuk memberi informasi yang dibutuhkan nantinya. Sementara itu, Qai hanya berpura-pura tidak tahu mengenai alasan pemecatan tersebut. Biarlah semua menduga-duga karena seluruh karyawan kantor sangat paham bagaimana kinerja Qai selama ini. Qai akan bersikap seperti korban

