Sofa bed! Benda itulah yang dihampiri Rumi ketika baru saja masuk ke unit apartemennya. Merebahkan tubuh lelahnya, dengan desàhan panjang penuh kelegaan. Rumi ingin berbaring dan menutup matanya sebentar untuk beristirahat. Tidak peduli, jika nantinya ia akhirnya ketiduran di safa bed hingga esok pagi. Hatinya, masih saja dilingkupi perasaan tidak enak karena sudah berbohong pada Qai. Pria yang selama ini sudah terlalu baik dengan dirinya. Rumi sampai harus melarikan diri secepat mungkin untuk menghindari pria itu. Padahal, biasanya Rumi sangat betah berlama-lama bercengkrama dengan Qai dan tidak akan menolak jika pria itu berniat mengantarkannya pulang ke kosan. Kalau saja, Alpha tidak memerintahkan supir pribadinya untuk menjemput Rumi, mungkin ia akan menerima ajakan Qai dan berpur

