(++) Mimpi Enak.

1109 Kata

Barry terusik bangun dari tidurnya, oleh karena mimpi yang dia alami. Matanya terbuka lebar menatap langit-langit kamar, mengingat jika mimpi barusan dipenuhi dengan adegan erotis. “Ah, sial! Kenapa malah mimpi begitu!?” geramnya dalam hati Barry menoleh pada Alin yang terlelap di sampingnya, istrinya yang sedang hamil itu tampak pulas dengan nafas teratur. “Alin,” panggil Barry pelan, tangannya menggapai menepuk pipi perempuan itu dengan lembut. Tapi Alin hanya menjawabnya dengan gumaman pelan, sambil tanpa sadar menepis tangan Barry seolah itu adalah gangguan kecil dalam tidurnya. “Sayang.” Barry membelai pipi halus itu lagi, tapi lagi-lagi Alin malah menepisnya dengan kerutan di keningnya. Sepertinya dia lelah sekali dan sedang nyaman-nyamannya tidur. Barry pun menghela nafas deng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN