Firasat Arman.

1082 Kata

Barry tampak tertegun sejenak mendengar pertanyaan Arman. Wajahnya terlihat sedikit kaku, dan dia mencoba menyembunyikan rasa gugup yang tiba-tiba muncul. "Kenapa kamu menanyakan itu?" tanyanya dengan nada setenang mungkin, meskipun jelas ada sedikit kegugupan di balik suaranya. Arman menyadari perubahan ekspresi Barry, tetapi dia berusaha untuk tetap tenang. Dia mengubah raut wajahnya menjadi lebih ramah, menampilkan senyum tipis yang terlihat seperti basa-basi. "Aku hanya ingin memastikan, Barry. Alin sempat dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan kemarin. Aku berpikir, kalau kamu pergi dinas lagi, mungkin sebaiknya jangan terlalu jauh, supaya kamu bisa cepat kembali kalau ada keadaan darurat." Barry mengangguk perlahan, meski jelas dia tampak sedikit tidak nyaman. "Ya, aku mengerti.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN