(++) Dapur Panas.

1026 Kata

Arman menyudahi ciuman yang semakin memanas, dua cukup bisa menahan diri agar tidak terbawa gairahnya yang kembali menggelora. Pasalnya, istri tetangganya itu sudah kehabisan tenaga karena dia gempur semalaman, pagi ini harusnya mengisi daya dulu dengan sarapan sebelum kembali dia ... Gempur. Mengusap sisa saliva keduanya yang membasahi bibir bawah Alin dengan ibu jarinya, keduanya terkekeh pelan menertawakan kekonyolan yang baru saja keduanya ciptakan. "Sarapannya nanti keburu dingin," ucap Arman. Alin tersipu sembari mengambil sarapannya dan menyantapnya. Kedua matanya membola disaat gigitan pertama. "Ini enak banget," serunya dengan mulut penuh memuji sarapan yang Arman buat. Arman tertawa lepas melihat wajah Alin yang lucu dengan pipi menggelembung penuh sambil berbicara. Sisa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN