Penyesalan Barry.

1119 Kata

Namun, momen itu terhenti tiba-tiba saat suara ponsel berdering keras memecah keheningan di antara mereka. Alin terkejut, langsung menjauh dari Arman dan melihat ke arah ponselnya yang tergeletak di meja. Nama yang tertera di layar membuat tubuhnya membeku. Suamiku memanggil ... Arman menatap ponsel itu dengan raut wajah yang langsung berubah serius. "Barry?" tanyanya terkejut. Alin hanya mengangguk, tangannya gemetar saat meraih ponsel itu. Dia menatap layar seolah-olah benda itu adalah bom yang siap meledak. "Aku harus menjawab ini," katanya dengan suara gemetar. Arman bangkit berdiri, wajahnya tegang. "Kenapa dia meneleponmu sekarang?" "Aku tidak tahu," jawab Alin, matanya masih terpaku pada layar. Ponsel itu terus berdering, seolah menuntut jawaban. "Jawab saja," ujar Arman akh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN