Pengakuan Barry.

1043 Kata

Di perjalanan pulang dari hotel, Alin duduk dengan wajah pucat, diam di kursi penumpang. Arman sesekali meliriknya dengan penuh kekhawatiran. Tiba-tiba, Alin mengerang pelan, tangannya memegang perutnya dengan kuat. "Arman ... perutku sakit," katanya lirih, suaranya bergetar. Arman segera menghentikan mobil di pinggir jalan. "Alin, apa yang kamu rasakan? Apa sakit sekali?" tanyanya panik, menatap wajah Alin yang mulai berkeringat. Alin mengangguk lemah. "Dan ... aku merasa basah," ucapnya sambil melirik ke bawah. Arman mengikuti pandangannya, matanya membelalak saat melihat air merembes dari bawah rok Alin, membasahi jok mobil. "Ini air ketuban?!" Arman hampir berteriak, mencoba menenangkan dirinya yang mulai panik. Dia segera menyalakan mobil kembali, membelokkan arah menuju rumah sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN