"Lebih?" suara Alin meninggi. "Apa maksudmu lebih? Apa aku kurang cantik? Kurang berusaha? Aku bahkan mengorbankan segalanya untuk kamu, Barry! Lalu, apa yang Lisa punya, yang aku nggak punya?"
Barry mendesah. "Dia itu ... dia beda, Alin. Dia cantik, percaya diri, dan ... dia hebat di atas ranjang. Sementara kamu, sejak hamil, kamu bahkan nggak bisa aku sentuh. Aku nggak bisa terus hidup seperti ini."
Alin tertegun. Air matanya mengalir semakin deras. "Jadi, ini semua karena aku? Karena aku nggak sempurna di matamu? Karena aku nggak bisa memenuhi kebutuhanmu?"
Barry tidak menjawab. Keheningan di antara mereka membuat suasana semakin mencekam.
"Kalau begitu," Alin berkata dengan suara gemetar, "apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu akan memilih Lisa dan meninggalkan aku?"
“Jan
