Kontraksi.

1170 Kata

Arman memarkir mobilnya di seberang jalan, menatap Alin yang baru saja turun dari taksi. Wanita itu membayar sopir tanpa menoleh sedikit pun, kemudian berjalan dengan langkah perlahan menuju pintu rumahnya. Arman tidak mengalihkan pandangannya. Ada sesuatu dalam tatapan Alin yang tidak bisa dia abaikan, campuran kelelahan, kebimbangan, dan sesuatu yang lebih dalam yang sulit diuraikan. Ketika Alin membuka pintu rumah dan menghilang di baliknya, Arman memutuskan untuk tidak langsung pergi. Sebaliknya, ia duduk di mobilnya selama beberapa menit, merenung. Namun, pikirannya tetap dipenuhi oleh bayangan Alin di layar USG tadi, senyumnya yang samar saat mendengar detak jantung bayinya, dan tatapan matanya yang tak terbaca. Akhirnya, Arman menghela napas panjang dan keluar dari mobil. Langkah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN