Kekesalan Arman.

1134 Kata

“Astaga, Barry!” seru Alin panik, langsung menghampiri suaminya. Lisa dan Arman pun berdiri, wajah mereka penuh kekhawatiran. “Barry, kamu tidak apa-apa?” tanya Arman. Barry tersenyum tipis, meski jelas terlihat ia menahan rasa sakit. “Aku baik-baik saja. Hanya sedikit panas, tidak masalah.” Namun, Alin dengan sigap mengambil kain bersih dari bar, lalu merendamnya di air dingin sebelum menekannya perlahan di tangan Barry. “Kamu terluka parah, kita harus ke rumah sakit,” serunya dengan nada khawatir, tapi ada kegalauan di wajahnya. “Aku bisa pergi sendiri, kamu harus menjamu pelanggan,” ucap Barry menahan tangan Alin. “Biar aku yang mengantar Barry, dengan tangan seperti itu kamu tidak akan bisa membawa mobil,” sela Lisa bergegas mengambil tasnya. “Tapi –“ “Alin kamu tidak perlu khaw

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN