Arman menutup pintu kamarnya dengan kasar hingga terdengar suara bantingan yang cukup keras. Lisa, yang sejak tadi menahan kekesalan, akhirnya meledak. "Arman! Apa yang kamu pikirkan tadi? Kamu tahu aku sudah bilang jangan tunjukkan ketidaksukaanmu pada Barry atau Alin. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu malah memancing keributan!" Arman menghembuskan napas kasar, jelas masih dikuasai emosi. "Lisa, aku tidak bisa diam melihat dia memperlakukan Alin seperti itu. Alin tidak melakukan sesuatu yang salah, tapi dia malah dimarahi. Itu tidak benar." "Aku mengerti, Arman. Aku juga merasa Barry terlalu keras pada Alin, tapi kamu tidak seharusnya ikut campur seperti itu. Itu rumah tangga mereka! Dan dengan cara kamu melakukannya tadi, kamu hanya memperkeruh suasana!" Arman ingin membalas, tapi s