Alin tertegun dengan ucapan Arman, tapi dia memilih untuk masuk ke dalam tanpa berkata apa-apa. Hatinya kembali goyah setelah berusaha susah payah untuk mengakhiri jalan yang sesat itu. “Alin, siapa yang tadi berteriak? Aku dengar jelas dari kamar mandi," tanya Barry sambil melirik ke arah Alin. Alin tampak terkejut hingga terdiam beberapa saat, "Aku nggak dengar apa-apa, mungkin cuma suara orang di luar," jawabnya tanpa berani menatap mata Barry lama. Dia tidak ingin memperpanjang masalah atau membuat Barry tahu tentang kejadian tadi dengan Arman. "Oke, kalau begitu," ucap Barry dan memakai jam tangannya. Membuat Alin memperhatikan dan sadar bahwa Barry sudah berpakaian rapi, dengan kemeja yang licin dan rambut yang tertata sempurna. "Kamu mau ke mana malam-malam begini? Bukannya kam