Kesedihan Hati

1115 Kata

Alin berjalan tergesa di koridor hotel, pikirannya masih kacau akibat percakapannya dengan Arman. Namun, langkahnya terhenti saat ia mendengar suara yang familier dari area lounge. Ia mengintip dari balik pilar dan melihat Barry sedang berbicara dengan seorang pria yang mungkin adalah teman yang disebut Barry sebelumnya. Namun, yang lebih mengejutkan Alin adalah keberadaan Lisa di sana, duduk dengan anggun dan tersenyum sopan. Naluri pertama Alin adalah menghindar. Ia tidak ingin bertemu Barry dalam keadaan seperti ini, terutama dengan penampilannya yang sederhana tanpa riasan. Namun, sebelum ia sempat berbalik dan pergi, Lisa melambaikan tangan ke arahnya. "Alin! Ke sini!" panggil Lisa dengan nada ramah. Alin menghela napas panjang. Tidak punya pilihan, ia pun melangkah mendekat denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN