Alin merasakan kekesalan dari dalam hatinya. Sudah lima bulan berlalu sejak mereka memutuskan untuk tidak saling berhubungan, namun Arman selalu datang ke toko kue dengan berbagai macam alasan. Dan tak jarang membawakan sesuatu yang tidak Alin butuhkan. Arman tampak tidak menyadari kehadirannya sampai salah satu karyawan toko menghampirinya. “Butuh bantuan, Pak?” tanya karyawan itu dengan ramah. “Oh, ya. Saya sedang mencari kue untuk acara keluarga. Kue tart yang ini sepertinya menarik,” jawab Arman sambil menunjuk salah satu kue di etalase. “Arman,” panggil Alin dingin ketika dia akhirnya berdiri di dekat pria itu. Arman menoleh dengan senyum kecil, tampak tidak terganggu dengan nada tajam Alin. “Oh, Alin. Aku baru saja melihat-lihat—” “Kali ini apa lagi?” potong Alin. “Sampai kapan