“Ohhh, Barry … lebih cepat, lebih dalam …,“ rintih Lisa, tangannya meremas lengan Barry yang mengurungnya. Barry ikut mengerang, merasakan cengkraman dinding pintu rahim Lisa yang semakin rapat meremas kejantanannya. Mereka berdua pun sama-sama meningkatkan kecepatan dan bergerak saling mengimbangi satu sama lain. “Ohhh, Lisa, uhhh … kamu sungguh nikmat, Sayang!” erang Barry sambil menghentakkan pinggulnya dengan keras, membenamkan batang kejantannya di dalam tubuh Lisa. Lisa pun memejamkan mata merasakan pusaran gairah yang seolah menyedot seluruh kesadarannya. Dia membalas pagutan bibir Barry yang melumatnya, bersama mengerang dalam satu nafas dan akhirnya sama-sama mengerang panjang dengan tubuh mengejang mencapai puncak kenikmatan. Mereka terkulai lemas seiring dengan hempasan gair